ALLAH PUNYA RENCANA YANG LEBIH INDAH UNTUKMU
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaykum Wr. Wb.
“Sesuatu yang menurutmu baik untukmu, belum tentu baik menurut Allah untukmu. Dan sesuatu yang menurutmu buruk bagimu, belum tentu buruk menurut Allah bagimu”.
Bagi seorang manusia, keberhasilan adalah suatu kondisi yang selalu ingin dicapai. Tidak ada satupun manusia yang ingin terpuruk dalam kegagalan terus-menerus. Bagi mereka yang mau dan mampu untuk meraihnya, keberhasilan itu akan dapat diraih atas izin Allah SWT.
Seorang mahasiswa pasti mengharapkan sebuah prestasi akademik yang baik. Seorang pengusaha pasti selalu mengharapkan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Seorang pilot pasti mengharapkan agar dapat take off dan landing dengan selamat. Seorang penulis buku pasti mengharapkan agar bukunya dapat diminati oleh banyak orang. Begitupun dengan kita, kita pasti mengharapkan keberhasilan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.
Sebuah keberhasilan merupakan hasil dari suatu usaha yang kita lakukan. Orang yang meraih keberhasilan dalam suatu aktivitas akan disebut sebagai orang yang hebat karena telah berhasil meraih apa yang ia inginkan, sebaliknya, orang yang gagal meraih keberhasilan itu, maka ia akan dikatakan sebagai orang yang gagal. Hal inilah yang terbentuk dalam pola pikir sebagian orang.
Satu hal yang perlu kita ingat, tidak selamanya kegagalan itu menandakan ketidakmampuan kita untuk mencapai suatu tujuan. Sebab kegagalan itu adalah proses atau sebuah jalan panjang menuju titik kejayaan. Kita mungkin sering mendengar kata-kata mutiara Kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Ternyata hal ini memang terbukti. Seorang Thomas Alfa Edisson mengalami ratusan kegagalan sebelum akhirnya mampu menemukan lampu. Seorang Bill Gates harus rela dikeluarkan dari kampusnya sebelum akhirnya ia membangun kerajaan IT dunia, Microsoft.
Pada hakikatnya, manusia pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, hanya saja mereka yang mampu bangkit dari kegagalan itu, itulah keberhasilan yang sesungguhnya. Islam mengajarkan ummatnya bagaimana meraih sebuah keberhasilan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Perlu kita pahami bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan kuasa dari Allah semata. Artinya, segala sesuatu yang ada di jagat raya ini adalah milik Dia yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Sebagai seorang pemilik, Allah berhak berbuat apa saja terhadap ciptaanNya.
Keberhasilan hanya dapat diraih melalui dua cara, yaitu ikhtiar dan tawakkal. Segala upaya dan kerja keras kita dalam mewujudkan tujuan dan mimpi yang ingin kita raih merupakan ikhtiar. Namun bagaimanapun juga, manusia tetap saja seorang makhluk yang tidak memiliki kekuatan apa-apa. Untuk itulah, selain melakukan ikhtiar, kita harus tawakkal kepada Allah dengan memperbanyak ibadah dan do’a agar setiap ikhtiar yang kita lakukan mendapat berkah dan dimudahkan oleh Allah.
Banyak orang yang telah bekerja keras siang dan malam, bahkan sampai menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga, bahkan hartanya hanya untuk meraih impiannya, pada akhirnya harus mengalami kegagalan yang pahit. Inilah akibatnya jika kita melupakan Allah dalam setiap ikhtiar/ usaha kita. Kita terkadang merasa pede dengan kemampuan kita sendiri, bahkan sampai menganggap bahwa keberhasilan yang selama ini diraih adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dia lupa bahwa yang memberikan segala kenikmatan itu adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kaya.
Ikhtiar dan tawakkal hanyalah sebuah washilah (sarana) kita untuk mencapai tujuan kita. Segala sesuatunya hanya berhak ditentukan oleh Allah saja. Artinya, tujuan atau mimpi yang ingin kita capai belum tentu akan kita raih, sekalipun telah melakukan ikhtiar dan tawakkal yang banyak. Kenapa demikian? Apakah Allah murka pada kita?
Ternyata Allah sangat sayang kepada kita. Allah itu Maha Mengetahui segalanya. Termasuk segala sesuatu yang kita butuhkan, Allah lebih tahu daripada kita sendiri. Karena, segala sesuatu yang kita inginkan, segala sesuatu yang menurut kita baik, ternyata belum tentu baik menurut Allah. Misalnya, si Fulan ingin hidup kaya dan tentram. Dia setiap hari berikhtiar dan bertawakkal agar Allah memberikannya kekayaan kepadanya. Namun pada akhirnya dia tetap saja hidup miskin. Bukan berarti Allah murka kepadanya, lantas tidak memberikan kekayaan pada si Fulan. Tapi Allah tahu, jika ia menjadi orang kaya yang bergelimangan harta, dia akan menjadi kufur dan jauh dari Allah. Oleh karena itulah, Allah tidak mengubah nasibnya agar ia lebih dekat lagi kepada Allah.
Ketika usaha dan do’a kita tidak dikabulkan oleh Allah, itu berarti Allah mempunya rencana lain yang jauh lebih indah daripada rencana yang kita buat.
Untuk riadah mata dan hati diri
subhanalloh
mkasih inspirasinya
statment ini “ALLAH PUNYA RENCANA YANG LEBIH INDAH UNTUKMU” ada ndak ayat alquran nya?
Ada, tapi saya lupa surat dan ayat berapa.. redaksinya kira2 seperti ini: sesuatu yang menurutmu baik, belum tentu baik menurut Allah. Ini menyiratkan bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hambaNya. Memang tidak secara langsung disebutkan di dalam Al Qur’an. Wallaahu a’laam
al baqoroh 216
bener banget mas brow….11 jempol deck buat sampean.ana ijin copy ya.syukron
tafadhdhal untuk dicopy, silakan juga disertakan link sumbernya ya 🙂
Cb lihat surat al baqarah ayat 216
Yup, benar mas Angga. Terima kasih sudah mengingatkan..
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Q.S. Al Baqarah: 216)
Luar biasa mas ulasanya.
Syukron ^^
‘afwan.. 🙂
nice..:)
^_^
mkasi sudah mngingatkn……
ana akn coba untk lbih ikhlas
sama-sama 🙂
semoga Allah senantiasa menjaga hati kita dalam keikhlashan.. aamiin
sama-sama mbak
Subhanallah…
as aufklarung, ini sebagai pencerahan untuk hati yang sedang terombang-ambing oleh pilihan antara terus maju atau mundur karena takut gagal.
Jazakallah… ^^d
*izin share this blog
wa iyyaaka.. tafadhdhal yaa akhi.. 🙂
Terima kasih…memberikan satu kekuatan untuk mencari kehidupan yang sebenar.
mohon dicari dalil yang pasti tentang kata-kata |”RENCANA ALLAAH”. bukan yang berupa kesimpulan kita saja atas suatu ayat.
kata “RENCANA ALLAAH” biasanya banyak dipakai kaum non muslim…..
jangan sampai beramal tanpa dasar dalil yang jelas. afwan jidan
Allah swt maha mengetahui rencananya lah yg terbaik, yg terindah sungguh Allah swt lah yg lebih mengerti yg terbaik untuk hambanya
makasih baca artikel ini jadi lebih tabah,
allah swt pasti punya rencana yang lebih indah walaupun masih galau karena gagal 3 kali berturut2 msk ptn smoga pngumuman terakhir bisa ktrima,
amin.
sama2 🙂
semoga Allah berikan jawaban terbaik ya bagi doanya..
tapi jangan lupa, Allah selalu lebih tahu yang terbaik buat kita. Jadi jangan paksa Allah memberikan apa yang kita inginkan 🙂
saya dlu juga kepingin banget masuk Fasilkom UI dan Ilmu Komputer UGM. Saya ikut tes kedua2nya, dan alhamdulillaah nggak ada yang lolos 😀
akhirnya saya masuk PTS yang dulu namanya STT Telkom.. alhamdulillaah, saya sangat puas pernah berkuliah di sana 🙂
kadang butuh proses untuk bisa memahami rencana ALlah yang maha sempurna atas diri kita.
Reblogged this on Space of My Life and commented:
Menginspirasi banget…
Bangkit..bangkit…bangkit…!!
Kisahnya bagus… Jd penghibur…semoga suatu hari nanti saya bisa menuliskan kisah sy juga yang pastinya juga sedang disusun rapi oleh Yang Maha Teliti.. 🙂
Aamiin. Insya Allah bisa! 🙂
Kenapa ya, setiap kali aku punya rencana melakukan sesuatu selalu gagal
dan setiap yg tidak di rencanakan malah sebaiknya menjadi sukses. Itu kenapa ya?…..
Misalnya rencana Wirausaha atau dapat projek dan dlln.
Apakah rencana itu tidak usah kita pikirkan/hayalkan terlebih dahulu. atau bagaimana?…
karena setiap saya rencanakan selalu ada2 saja halangannya
tetapi sebaliknya sesuatu yang saya tidak rencanakan atau tidak saya pikirkan
malah sebaliknya berhasil. kenapa bisa begitu ya?…
Mudah2 kita semua di kasih keberkahan dan keselamatan oleh Allah SWT. amiin
Manusia wajib berencana agar aktivitasnya terarah.. Namun kita perlu pahami bahwa hasil akhirnya tetaplah Allah yang memutuskan bagaimana jadinya. Itu di luar kuasa kita. Tugas kita hanya ikhtiar, biar Allah yang menyempurnakannya
“Boleh jadi engkau membenci sesuatu pada hal ia amat baik bagimu, dan bias jadi engkau menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui (QS. Al-baqarah : 216)”
sip bgs mba tp saran sy tambah sama hadist atau firman alloh mengenai kegagalan tp ini juga bgs juga htr nhn.
moga saja sy bisa berhasil dapat pekerjaan udah bbrp kali sana sini sy gagal gagal……. terus . moga saja kali ini sy dpt kerjaan #dzikir nan tahajud